Dominasi Vinícius Júnior: Brace yang Ubah Jalannya Laga: Pemain Madrid yang Bersinar Saat Melawan Villarreal
Vinícius Júnior tak cuma bintang, tapi juga pengubah permainan di laga ini. Gol pertamanya lahir di menit ke-20 babak kedua, saat ia potong dari sayap kiri, dribel melewati dua bek Villarreal, lalu lepaskan tendangan keras ke sudut atas gawang—gol indah yang bikin penonton Bernabéu berdiri. Tak lama, di menit ke-65, ia tambah gol kedua dengan finish dingin dari umpan silang Federico Valverde, menyamakan rekor golnya musim ini jadi lima. Statistiknya gila: 7 dribel sukses dari 9 usaha, 3 key passes, dan rating 9,2/10 dari analis.
Apa yang bikin Vini bersinar? Kecepatannya dan visi passing-nya hancurkan pertahanan Villarreal yang rapat. Villarreal, di bawah Marcelino, coba tutup ruang dengan formasi 4-4-2, tapi Vini selalu temukan celah—ia ciptakan dua peluang besar untuk Mbappé sebelum cedera. Ini mirip performanya lawan Atalanta di Liga Champions pekan lalu, di mana ia juga brace. Di usia 25, Vini sudah koleksi 100 gol untuk Madrid, bukti ia matang jadi pemimpin serangan. Tanpa brace-nya, Madrid mungkin kesulitan balikkan skor setelah ketinggalan sementara di menit ke-15 dari gol Ayoze Pérez. Fans langsung chant namanya sepanjang babak kedua, dan pelatih puji: “Vini adalah senjata utama kami malam ini.”
Kontribusi Kylian Mbappé: Gol Penentu Meski Singkat: Pemain Madrid yang Bersinar Saat Melawan Villarreal
Kylian Mbappé tak main penuh, tapi dampaknya tetap besar—golnya di menit ke-55 langsung samakan kedudukan 1-1, ubah momentum total. Dari umpan Rodrygo di sisi kanan, Mbappé kontrol bola sempurna lalu tendang kanan ke tengah gawang, melewati kiper Filip Jørgensen yang tak berkutik. Itu gol keenamnya di La Liga musim ini, tapi sayang, ia dipaksa keluar di menit ke-70 karena cedera hamstring ringan—tak serius, tapi cukup bikin fans khawatir.
Mbappé bersinar bukan cuma di gol itu; ia tekan pertahanan Villarreal sejak awal, menang 4 duel satu lawan satu dan ciptakan 2,1 expected goals (xG). Chemistry-nya dengan Vini terlihat jelas—dua-duanya saling beri assist potensial di babak pertama. Sejak gabung Madrid musim panas lalu, Mbappé adaptasi cepat ke ritme Spanyol, meski awalnya dikritik karena ego. Malam ini, ia tunjukkan kelas Prancisnya: kecepatan dan finishing tajam. Villarreal kehilangan Gerard Moreno di menit ke-40 karena kartu merah, tapi sebelum itu, Mbappé sudah bikin bek seperti Raúl Albiol kewalahan. Cedera ini mungkin istirahatkan ia di jeda, tapi performa singkatnya bukti ia layak starter tetap. “Kylian beri kami percikan api,” kata pelatih usai laga.
Peran Pendukung: Valverde dan Rodrygo Bantu Bangun Serangan
Tak lengkap tanpa sebut Federico Valverde dan Rodrygo, yang jadi perekat serangan Madrid. Valverde, gelandang Uruguay itu, beri assist untuk gol kedua Vini dengan umpan silang presisi dari 30 meter—ia juga tekel 5 kali dan passing akurat 95 persen, stabilkan lini tengah saat Villarreal tekan balik. Rodrygo, di sisi kanan, ciptakan peluang untuk gol Mbappé dan dribel 5 kali sukses, tambah energi yang hilang di babak pertama.
Strategi pelatih fokus transisi cepat setelah kebobolan awal: Madrid kuasai bola 65 persen di babak kedua, ciptakan 12 tembakan. Villarreal, meski gol balasan dari Pérez, tak bisa manfaatkan keunggulan numerik karena Madrid lebih tajam. Ini kemenangan tim, tapi Vini dan Mbappé yang paling mencuri mata—mereka ciptakan 3,5 xG bersama. Di tengah isu cedera Bellingham yang absen, duo ini kompensasi sempurna. Hasilnya, Madrid kembali ke puncak dengan 20 poin dari 8 laga, unggul dua poin dari rival.
Kesimpulan
Vinícius Júnior bersinar paling terang di kemenangan 3-1 Real Madrid atas Villarreal, dengan brace yang hancurkan lawan dan bawa tim ke puncak La Liga. Mbappé tambah kilau dengan gol penentu meski cedera, sementara Valverde dan Rodrygo dukung solid dari belakang. Ini bukan cuma tiga poin, tapi pernyataan Madrid siap dominasi musim 2025/26—dari adaptasi Mbappé sampai ledakan Vini. Jeda internasional beri waktu pulih, tapi fans Bernabéu sudah tak sabar lihat kelanjutannya. Los Blancos tak terhentikan, dan pemain seperti Vini janjikan trofi lebih banyak.
