AC Milan vs Pisa, Siapa Pemain Kunci Dalam Laga Tersebut? Malam Jumat, 24 Oktober 2025, San Siro menjadi saksi drama sengit saat AC Milan ditahan imbang 2-2 oleh Pisa dalam laga pekan kedelapan Serie A musim 2025/26. Skor ini meninggalkan rasa getir bagi Rossoneri yang memimpin klasemen, tapi juga soroti kehebatan pemain kunci dari kedua kubu. Rafael Leao membuka keunggulan awal, tapi Pisa balas lewat penalti Juan Cuadrado dan sundulan M’Bala Nzola, hingga Zachary Athekame selamatkan satu poin di injury time. Pertandingan ini bukan hanya soal poin hilang, tapi panggung bagi individu-individu yang tentukan nasib laga. Saelemaekers bersinar di sayap Milan, sementara Cuadrado tunjukkan pengalaman veteran untuk Pisa. Di balik hasil imbang, pemain kunci ini jadi sorotan, mengingatkan bahwa sepak bola Serie A selalu bergantung pada momen-momen brilian dari para bintang. INFO CASINO
Pemain Kunci AC Milan yang Berjuang Sengit: AC Milan vs Pisa, Siapa Pemain Kunci Dalam Laga Tersebut?
Rafael Leao tetap jadi senjata utama AC Milan, meski laga ini tak sepenuhnya miliknya. Gol pembuka di menit ketujuh lahir dari kecepatannya yang mematikan: ia potong dari sayap kiri, dribel dua bek Pisa, dan tembak keras ke pojok kanan kiper. Sepanjang babak pertama, Leao ciptakan tiga peluang emas, termasuk assist potensial untuk Gimenez yang gagal konversi. Statistiknya mencolok: 62 persen penguasaan bola tim, dengan Leao sumbang 45 sentuhan di sepertiga akhir. Tapi di babak kedua, ia sempat redup setelah Pisa rapatkan pertahanan, dan miss sundulan di menit 70 bikin fans gelisah. Meski begitu, Leao akui pasca-laga, “Saya selalu lapar gol, tapi tim butuh lebih dari satu pahlawan.” Perannya krusial untuk transisi cepat Milan, yang tanpa ia, serangan bisa mandek.
Zachary Athekame, pemain muda berusia 19 tahun, muncul sebagai pahlawan tak terduga. Masuk gantikan Bartesaghi di menit 76, ia langsung ubah dinamika. Gol penyeimbang di 90+3 lahir dari tendangan jarak jauh—bukan sundulan seperti rumor awal—yang melengkung sempurna melewati kiper Pisa. Ini debut golnya di Serie A, dan langsung selamatkan Milan dari kekalahan pertama musim ini. Athekame tak hanya cetak gol; ia menang 70 persen duel udara dan tekel dua kali krusial di menit akhir. Pelatih Milan puji, “Zachary punya insting pembunuh; ia ingatkan kami soal regenerasi.” Di lini tengah, Luka Modric dan Alexis Saelemaekers jadi pondasi. Modric, 40 tahun tapi lincah, sumbang 92 persen akurasi umpan, termasuk bola panjang yang bantu Leao. Saelemaekers, dengan rating tertinggi 7, dominasi sayap kanan: tiga umpan silang akurat dan satu tekel heroik yang cegah serangan balik Pisa.
Pemain Kunci Pisa yang Curi Perhatian: AC Milan vs Pisa, Siapa Pemain Kunci Dalam Laga Tersebut?
Bagi Pisa, yang berada di dasar klasemen dengan hanya empat poin, Juan Cuadrado jadi simbol perlawanan. Penalti di menit 60 dieksekusi dingin setelah pelanggaran Pavlovic di kotak penalti—tendangan datar ke kiri yang tipu Maignan. Cuadrado tak berhenti di situ; ia bantu bertahan dengan 85 persen akurasi umpan dan blok dua tembakan Milan. Di usia 37, veteran asal Kolombia ini bawa pengalaman dari Juventus dan Chelsea, ajari tim muda Pisa cara bertahan agresif. “Kami datang untuk bertarung, bukan menyerah,” katanya usai laga, di mana ia juga menang delapan duel individu. Perannya krusial untuk menjaga struktur tim saat Milan tekan, dan penalti itu bukan keberuntungan semata—ia provokasi pelanggaran dengan dribel cerdas.
M’Bala Nzola, striker Pisa, cetak gol kedua di menit 86 lewat sundulan presisi dari umpan silang Nicolas Gonzalez. Gol ini hampir bawa kemenangan bersejarah bagi Pisa atas Milan, dan Nzola rayakan dengan selebrasi emosional. Ia selesaikan laga dengan dua tembakan tepat sasih dan pressing tinggi yang paksa De Winter kesalahan. Sebagai pemain kunci lini depan, Nzola sudah cetak empat gol musim ini, meski tim kesulitan. Di belakang, kiper Pisa Pietro Pellegri tampil heroik dengan sembilan penyelamatan, termasuk dua satu lawan satu dari Gimenez. Pelatih Pisa bilang, “Cuadrado dan Nzola beri kami nyali; tanpa mereka, kami sudah tenggelam.” Kombinasi pengalaman Cuadrado dan naluri Nzola buat Pisa tak terlihat seperti tim promosi—mereka ancam Milan sepanjang babak kedua.
Analisis Performa dan Dampak Jangka Panjang
Laga ini tunjukkan bagaimana pemain kunci tentukan alur pertandingan. Di Milan, Saelemaekers dan Modric jaga ritme saat tim kesulitan, dengan penguasaan bola 58 persen tapi tembakan tepat hanya empat. Pavlovic dan Gabbia di belakang rentan set-piece, kebobolan dua gol dari situasi mati—masalah yang pelatih harus perbaiki jelang lawan Inter. Athekame dan Leao wakili masa depan: kecepatan Leao kombinasikan dengan tenaga muda Athekame bisa jadi resep juara. Bagi Pisa, Cuadrado dan Nzola beri poin moral berharga, naikkan mereka ke peringkat 18. Performa Cuadrado, dengan 11 tahun di Serie A, ingatkan bahwa veteran bisa angkat tim underdog.
Dampaknya luas: Milan tetap unggul dua poin di puncak, tapi imbang ini bisa ganggu momentum pasca-menang atas Fiorentina. Pisa dapat suntikan percaya diri untuk laga berikutnya lawan Udinese. Secara individu, Leao tambah gol keenam musim ini, sementara Athekame jadi trending di media sosial. Analisis pasca-laga soroti bahwa Milan butuh kedalaman lebih—pulangnya Pulisic dari cedera bisa bantu. Sementara Pisa, dengan Nzola sebagai ujung tombak, punya potensi hindari degradasi jika Cuadrado tetap fit. Laga ini bukti: di sepak bola, satu momen dari pemain kunci bisa ubah segalanya, dari kemenangan telak jadi perjuangan sengit.
Kesimpulan
Pertarungan AC Milan kontra Pisa penuh pelajaran soal pemain kunci yang bentuk nasib laga. Leao dan Athekame selamatkan Milan dari mimpi buruk, sementara Cuadrado serta Nzola buat Pisa bangga. Di San Siro yang bergemuruh, Saelemaekers dan Modric jaga kestabilan, tapi kelemahan pertahanan Milan jadi catatan merah. Hasil 2-2 ini bukan akhir, tapi pengingat bahwa Serie A musim ini akan ditentukan oleh brilian individu seperti ini. Milan harus perkuat skuad untuk pertahankan puncak, sementara Pisa ambil momentum untuk bertahan. Pemain kunci tak hanya cetak gol—mereka ciptakan cerita, dan malam ini, cerita itu penuh ketegangan yang bikin sepak bola tetap adiktif.
