apa-yang-membuat-neymar-gampang-cedera

Apa Yang Membuat Neymar Gampang Cedera?

Apa Yang Membuat Neymar Gampang Cedera? Neymar Jr., bintang sepak bola Brasil yang kini bermain untuk Al-Hilal di Liga Arab Saudi, dikenal sebagai salah satu pemain paling berbakat di dunia dengan dribbling memukau dan kreativitas luar biasa. Namun, kariernya kerap terhambat oleh cedera berulang, yang membuatnya absen dalam banyak pertandingan krusial. Hingga Juni 2025, Neymar telah menderita lebih dari 12 cedera signifikan sejak bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada 2017, termasuk robekan ACL dan masalah pergelangan kaki. Apa yang membuat Neymar begitu rentan cedera? Artikel ini mengulas faktor-faktor penyebab, mulai dari gaya bermain, tekanan fisik, hingga manajemen pemulihan, serta dampaknya pada karier dan warisannya di sepak bola.

Gaya Bermain Flamboyan

Gaya bermain Neymar adalah salah satu penyebab utama cederanya. Dikenal dengan skill moves seperti rainbow flick, elastico, dan step-over, ia sering mengundang pelanggaran dari lawan. Menurut data Opta, Neymar rata-rata menerima 3,8 pelanggaran per laga selama di PSG, tertinggi di antara pemain top Eropa. Aksi dribbling-nya, seperti saat melawan Manchester City pada 2021, membuat bek menargetkan kaki dan pergelangan kakinya, meningkatkan risiko cedera. Pada 2023, ia menderita robekan ACL setelah pelanggaran keras saat membela Brasil melawan Uruguay, absen selama 6 bulan. Gaya flamboyannya, meski menghibur, menempatkannya dalam situasi berisiko tinggi secara fisik.

Tekanan Fisik Berulang

Kelincahan dan eksplosivitas Neymar membebani tubuhnya secara signifikan. Dengan kecepatan sprint mencapai 33 km/jam dan perubahan arah cepat, otot-otot seperti hamstring dan adduktornya sering mengalami ketegangan. Cedera hamstring pada 2021 dan 2024, yang membuatnya absen masing-masing 8 dan 6 pekan di Al-Hilal, menunjukkan kerentanan ini. Menurut Transfermarkt, Neymar absen total 112 hari pada musim 2024-2025, hanya bermain 14 laga dengan 8 gol dan 6 assist. Tekanan fisik ini diperparah oleh jadwal padat, seperti 50 laga per musim untuk klub dan timnas, memberikan sedikit waktu untuk pemulihan otot.

Riwayat Cedera Pergelangan Kaki

Pergelangan kaki Neymar adalah titik lemah utama, dengan setidaknya lima cedera serius sejak 2018. Cedera ligamen pergelangan kaki pada 2019 saat membela Brasil membuatnya absen di Copa América, sementara operasi pergelangan kaki pada 2023 membutuhkan waktu pemulihan 3 bulan. Struktur pergelangan kakinya, yang menerima tekanan berulang dari dribbling dan pelanggaran, menjadi rentan. Analisis biomekanik pada 2025 menunjukkan bahwa pemain dengan gaya bermain seperti Neymar memiliki risiko 30% lebih tinggi untuk cedera ligamen dibandingkan gelandang bertahan. Upaya seperti sepatu khusus dan terapi penguatan belum sepenuhnya mencegah masalah ini.

Manajemen Pemulihan dan Gaya Hidup

Manajemen pemulihan Neymar juga menjadi sorotan. Meski memiliki tim medis kelas dunia di PSG dan Al-Hilal, ia sering kembali bermain sebelum pulih sepenuhnya, seperti setelah cedera paha pada 2024, yang kambuh setelah hanya dua laga. Gaya hidupnya, dengan aktivitas di luar lapangan seperti pesta dan perjalanan panjang, kadang dikaitkan dengan kurangnya fokus pada pemulihan. Meski Neymar menepis kritik ini, laporan dari Marca pada 2023 menyebutkan bahwa kurangnya disiplin dalam program rehabilitasi dapat memperburuk cederanya. Pada 2025, Al-Hilal menerapkan latihan kekuatan khusus untuknya, tetapi hasilnya masih terbatas.

Dampak pada Karier dan Tim: Apa Yang Membuat Neymar Gampang Cedera?

Cedera berulang telah menghambat potensi Neymar sebagai penerus Messi atau Cristiano Ronaldo. Ia absen di 50% laga PSG selama 6 musim, melemahkan lini serang di laga krusial seperti melawan Bayern Munich pada Liga Champions 2020. Di Al-Hilal, absensinya memaksa tim mengandalkan Malcom dan Mitrovic, meski Neymar tetap menyumbang 14 poin (gol+assist) dalam 14 laga musim ini. Reputasinya sebagai “pemain kaca” memengaruhi nilai pasarnya, yang turun dari €180 juta pada 2017 menjadi €45 juta pada 2025, menurut Transfermarkt. Penggemar di media sosial sering menyayangkan cederanya, dengan video pelanggaran terhadapnya viral di TikTok.

Implikasi untuk Masa Depan: Apa Yang Membuat Neymar Gampang Cedera?

Untuk mengurangi cedera, Neymar perlu menyesuaikan gaya bermainnya, seperti mengurangi dribbling berisiko tinggi dan fokus pada peran playmaker, seperti yang dilakukan Messi di usia 30-an. Pada 2025, klub seperti Al-Hilal menggunakan teknologi analisis biomekanik untuk memantau beban fisiknya, sementara latihan core strength dan fleksibilitas dapat membantu. Di Indonesia, kasus Neymar menjadi pelajaran bagi pemain muda seperti Egy Maulana Vikri untuk memprioritaskan pencegahan cedera. Dengan usia 33 tahun pada 2025, waktu Neymar untuk kembali ke puncak semakin terbatas, tetapi bakatnya tetap bisa bersinar jika cederanya dikelola dengan baik.

Kesimpulan: Apa Yang Membuat Neymar Gampang Cedera?

Neymar Jr. rentan cedera karena gaya bermain flamboyan yang mengundang pelanggaran, tekanan fisik dari kelincahannya, riwayat cedera pergelangan kaki, dan manajemen pemulihan yang kurang optimal. Cedera seperti ACL dan hamstring telah membatasi konsistensinya, memengaruhi kariernya di PSG, Al-Hilal, dan timnas Brasil. Pada Juni 2025, Neymar tetap menjadi bintang dengan 8 gol dan 6 assist di musim ini, tetapi cederanya menghambat potensi penuhnya. Dengan penyesuaian gaya bermain dan pendekatan pemulihan yang lebih baik, Neymar masih bisa memperpanjang karier gemilangnya, menginspirasi penggemar dan pemain muda di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *