Demi MU David De Gea Nolak Banyak Klub Inggris. David De Gea, mantan kiper legendaris Manchester United, kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan bahwa ia menolak sejumlah tawaran dari klub-klub Premier League demi menjaga loyalitasnya kepada Setan Merah. Kini bermain untuk Fiorentina di Serie A, kiper asal Spanyol ini mengaku bahwa cinta mendalamnya terhadap Manchester United membuatnya tidak bisa membayangkan membela klub Inggris lain. Pengakuan ini mencerminkan ikatan emosional yang kuat antara De Gea dan United, meskipun ia terpaksa meninggalkan klub pada 2023 setelah kontraknya tidak diperpanjang. Artikel ini akan mengulas alasan di balik keputusan De Gea, perjalanan kariernya pasca-United, serta dampak pengakuannya terhadap pandangan penggemar. BERITA LAINNYA
Alasan De Gea Menolak Klub Inggris
Setelah menghabiskan 12 tahun bersama Manchester United, David De Gea menjadi salah satu kiper terbaik dalam sejarah klub. Dengan 545 penampilan dan 190 clean sheet, ia membantu United meraih gelar Premier League, Piala FA, dua Piala Carabao, dan Liga Europa. Namun, pada 2023, manajemen United memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, sebuah keputusan yang mengejutkan banyak penggemar. Meski demikian, De Gea tetap menunjukkan loyalitas luar biasa dengan menolak tawaran dari klub-klub Inggris lainnya yang berusaha merekrutnya sebagai agen bebas.
De Gea mengungkapkan bahwa setelah menghabiskan lebih dari satu dekade di Old Trafford, ia merasa mustahil untuk mengenakan seragam klub Inggris lain. Tawaran dari klub-klub seperti Newcastle United dan Nottingham Forest, yang mencari kiper berpengalaman, ditolaknya dengan tegas. Menurutnya, Manchester United telah membentuk kariernya dan memberikan kenangan yang tak terlupakan, sehingga bermain untuk klub rival di Premier League terasa seperti pengkhianatan. Keputusan ini membuat De Gea memilih untuk vakum dari sepak bola selama setahun sebelum akhirnya bergabung dengan Fiorentina pada 2024.
Perjalanan Karier Pasca-Manchester United
Setelah meninggalkan Manchester United, De Gea menghadapi periode sulit sebagai agen bebas. Meskipun dikaitkan dengan klub-klub dari Liga Pro Saudi, Real Betis, dan bahkan Bayern Munich, ia memilih untuk tidak terburu-buru menentukan langkah berikutnya. Selama masa jeda, De Gea menjaga kebugarannya dengan berlatih di lapangan klub non-liga Altrincham, menunjukkan dedikasinya untuk tetap berada dalam kondisi puncak. Keputusannya untuk bergabung dengan Fiorentina di Serie A menjadi titik balik, di mana ia kembali menunjukkan kualitasnya sebagai kiper kelas dunia.
Di Fiorentina, De Gea dengan cepat membuktikan bahwa kemampuannya belum pudar. Dalam tujuh pertandingan awal musim 2024/25, ia mencatatkan tiga clean sheet dan menempati peringkat teratas dalam persentase penyelamatan di Serie A. Performa apik ini membuat banyak pihak mempertanyakan keputusan United untuk melepasnya, terutama karena penggantinya, Andre Onana, kerap melakukan blunder di musim 2023/24. Kembalinya De Gea ke Old Trafford dalam laga uji coba bersama Fiorentina pada Agustus 2025 diharapkan menjadi momen emosional, di mana ia akan disambut hangat oleh penggemar United.
Reaksi Penggemar dan Dunia Sepak Bola
Pengakuan De Gea tentang loyalitasnya kepada Manchester United memicu gelombang emosi di kalangan penggemar. Banyak yang memuji sikapnya sebagai cerminan sejati dari seorang legenda klub, terutama karena ia tetap setia meskipun United memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya. Di media sosial, penggemar United menyampaikan rasa terima kasih dan harapan bahwa De Gea suatu hari bisa kembali ke klub, mungkin dalam peran lain seperti pelatih kiper. Sementara itu, penggemar Fiorentina juga mengapresiasi dedikasi dan profesionalisme De Gea, yang telah membantu La Viola tampil solid di lini belakang.
Dunia sepak bola juga menyoroti keputusan De Gea sebagai contoh langka loyalitas di era modern, di mana pemain sering kali memilih tawaran finansial yang lebih menggiurkan. Pelatih Fiorentina, Raffaele Palladino, memuji mentalitas De Gea, menyebutnya sebagai panutan bagi pemain muda di tim. Sementara itu, beberapa mantan rekan setimnya di United, termasuk Bruno Fernandes, memberikan penghormatan atas dedikasinya kepada klub yang telah membesarkan namanya.
Dampak bagi Manchester United: Demi MU David De Gea Nolak Banyak Klub Inggris
Keputusan De Gea untuk menolak klub Inggris lain menegaskan statusnya sebagai salah satu ikon Manchester United. Namun, hal ini juga memunculkan diskusi tentang keputusan klub untuk melepasnya pada 2023. Dengan performa Onana yang masih inkonsisten, beberapa penggemar dan pengamat berpendapat bahwa United mungkin telah membuat kesalahan dengan tidak mempertahankan De Gea, setidaknya sebagai cadangan berpengalaman. Meski demikian, manajemen United kini fokus pada pengembangan kiper muda seperti Elyh Harrison, yang baru saja dipinjamkan ke Shrewsbury Town, sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka.
Kesimpulan: Demi MU David De Gea Nolak Banyak Klub Inggris
David De Gea telah menunjukkan bahwa loyalitas dalam sepak bola masih ada, dengan menolak tawaran dari klub-klub Inggris demi menghormati ikatannya dengan Manchester United. Pengakuannya ini tidak hanya memperkuat statusnya sebagai legenda Setan Merah, tetapi juga menyoroti dedikasinya terhadap klub yang telah membentuk kariernya. Kini bersinar bersama Fiorentina, De Gea membuktikan bahwa ia masih menjadi salah satu kiper terbaik di Eropa. Kembalinya ke Old Trafford untuk laga uji coba pada Agustus 2025 akan menjadi momen spesial, di mana penggemar United dapat memberikan penghormatan kepada sang pahlawan. Kisah De Gea menjadi pengingat bahwa cinta kepada klub bisa melebihi godaan finansial, menjadikannya inspirasi bagi generasi pesepak bola berikutnya.