Pemain Brasil U-17 Ruan Pablo Dilirik Oleh Pep Guardiola. Dunia sepak bola kembali diramaikan oleh nama muda yang sedang naik daun: Ruan Pablo, penyerang berusia 17 tahun dari Brasil. Baru-baru ini, pada 7 November 2025, ia mencuri perhatian global dengan gol jarak jauh spektakuler yang mengunci kemenangan 4-0 Brasil atas Indonesia di Piala Dunia U-17 Qatar. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti tak hanya menyegel clean sheet tim Samba, tapi juga memicu spekulasi panas soal masa depannya. Yang lebih menarik, pelatih ternama Pep Guardiola dikabarkan sudah lama memantau langkah Pablo, bahkan sejak sesi latihan khusus di Manchester akhir tahun lalu. Sebagai bagian dari skuad Bahia yang terafiliasi dengan jaringan klub Eropa, Pablo kini jadi pusat perbincangan. Apakah ini awal dari perjalanan besar ke liga top Eropa? Mari kita ulas lebih lanjut soal bakat asal Salvador ini yang disebut-sebut sebagai “binatang buas” masa depan. MAKNA LAGU
Perjalanan Karier Awal Ruan Pablo: Pemain Brasil U-17 Ruan Pablo Dilirik Oleh Pep Guardiola
Ruan Pablo lahir di Salvador, Bahia, pada 2008, dan sejak kecil sudah menunjukkan insting predator di lapangan. Bergabung dengan akademi Bahia di usia 10 tahun, ia cepat menarik perhatian pelatih dengan kecepatan, kekuatan fisik, serta kemampuan memanfaatkan kedua kaki. Debut profesionalnya datang lebih cepat dari dugaan: pada usia 16 tahun dan satu hari, ia turun sebagai pemain pengganti di laga Serie A Brasil melawan tim kuat. Meski hanya bermain 12 pertandingan senior sejauh ini dengan satu gol, Pablo sudah jadi andalan rotasi pelatih Bahia.
Klub asalnya tak main-main dalam melindunginya. Mereka baru saja perpanjang kontrak Pablo hingga Desember 2027, lengkap dengan klausul pelepasan mencapai 200 juta euro—rekor untuk pemain seumurannya di Brasil. Ini menandakan Bahia yakin Pablo bukan sekadar prospek, tapi aset berharga. Di level klub, ia sering dimainkan sebagai penyerang tengah atau sayap kiri, dengan rata-rata 2,5 dribel sukses per laga dan akurasi umpan silang 75 persen. Pengamat lokal bilang, Pablo punya campuran gaya ala striker Brasil klasik: lincah seperti Ronaldo Fenomeno, tapi lebih klinis di finishing. Tantangannya? Masih perlu polesan soal positioning di kotak penalti, tapi dengan usia muda, waktu ada di pihaknya. Karier awalnya ini jadi fondasi solid, membuatnya siap loncat ke panggung lebih besar.
Prestasi Gemilang di Level Internasional: Pemain Brasil U-17 Ruan Pablo Dilirik Oleh Pep Guardiola
Pablo benar-benar meledak di panggung internasional, terutama sepanjang 2025. Awal tahun, ia jadi bintang di Kejuaraan U-17 Amerika Selatan, di mana Brasil juara dan Pablo dinobatkan sebagai MVP turnamen. Ia cetak empat gol dari enam laga, termasuk hat-trick krusial melawan Argentina yang bikin lawan kewalahan. Statistiknya mencolok: 12 tembakan on target, 80 persen duel udara dimenang, dan dua assist yang lahir dari visi permainan matang.
Kini, di Piala Dunia U-17 Qatar, Pablo lanjutkan dominasinya. Brasil, di bawah pelatih yang fokus pada serangan cepat, tak terkalahkan di dua laga pembuka. Lawan Honduras, Pablo buka rekening golnya dengan sundulan tajam di menit ke-35, bantu tim menang 3-1. Puncaknya kemarin melawan Indonesia: setelah Brasil unggul 3-0 berkat brace Felipe Morais dan gol lain, Pablo maju dari tengah lapangan dan lepaskan tembakan keras 25 meter yang bersarang di sudut atas. Gol itu bukan cuma estetis, tapi juga strategis—mengunci poin penuh dan jaga clean sheet. Ia main 78 menit, ciptakan tiga peluang besar, dan menang 12 dari 15 duel. Pelatih timnas U-17 Brasil puji Pablo sebagai “pemimpin alami” yang bikin lini depan tim lebih tajam. Prestasi ini tak hanya angkat nama Brasil yang targetkan gelar keenam, tapi juga bukti Pablo siap hadapi tekanan global. Dengan turnamen masih berlanjut, ekspektasi tinggi ia ulangi keajaiban di fase knockout.
Perhatian Khusus dari Pep Guardiola dan Masa Depan di Eropa
Yang bikin cerita Pablo makin seru adalah radar Pep Guardiola yang sudah mengarah padanya. Sebagai pelatih Manchester City, Guardiola dikenal jeli cari bakat muda, dan Pablo masuk daftar pantauannya sejak Natal 2024. Saat itu, Pablo ikut sesi latihan dengan skuad U-19 City selama seminggu, di mana ia impresikan pelatih dengan kecepatan transisi dan finishing dingin. Guardiola disebut langsung komentar, “Ini binatang buas yang akan datang,” menurut laporan dari jurnalis Spanyol. Sejak itu, ia rutin terima video analisis pertandingan Pablo, termasuk performa di U-17 World Cup.
Koneksi ini tak lepas dari afiliasi Bahia dengan City Football Group—jaringan yang punya City sebagai pusat. Ini memudahkan transfer internal, tapi Bahia tegas: tak ada negosiasi kecuali klausul dilepas. Guardiola, yang suka bangun tim dari akademi, lihat Pablo sebagai calon suksesor striker masa depan. Gaya permainannya cocok filosofi City: pressing tinggi, one-touch play, dan eksplosivitas di counter. Rumor bilang, City siap pinjamkan Pablo ke klub satelit mereka di Eropa untuk tempering, sebelum promosi ke tim utama musim 2026/27. Tantangannya? Kompetisi ketat di Premier League, plus adaptasi cuaca dan intensitas. Tapi dengan dukungan Guardiola, peluangnya terbuka lebar. Bagi Pablo, ini mimpi jadi kenyataan—dari pantai Salvador ke panggung Etihad.
Kesimpulan
Ruan Pablo bukan lagi sekadar nama di skuad U-17 Brasil; ia fenomena yang siap ubah narasi sepak bola muda. Gol-golnya di Qatar, ditambah pantauan langsung Pep Guardiola, buka pintu lebar ke Eropa. Dengan kontrak aman, prestasi internasional, dan bakat alami, Pablo punya semua bahan untuk jadi bintang besar. Bagi Brasil, ia harapan regenerasi pasca-generasi emas; bagi City, potensi warisan Guardiola. Saat Piala Dunia U-17 bergulir, dunia tunggu langkah selanjutnya. Apakah Pablo bakal angkat trofi dan langsung packing ke Inggris? Satu hal pasti: masa depannya cerah, dan kita semua jadi saksi awal legenda baru.
