Pep Guardiola Akan Berikan Haaland Peran Baru. Sepak bola Inggris musim 2025/26 baru bergulir, tapi Manchester City sudah jadi pusat perbincangan. Pep Guardiola, sang arsitek brilian, dikabarkan bakal beri peran baru buat Erling Haaland, penyerang monster yang jadi andalan City. Kabar ini mencuat setelah laga sengit lawan Arsenal pada 21 September 2025, di mana Haaland tak cuma cetak gol, tapi juga turun ke pertahanan untuk bantu repotkan serangan lawan. Di tengah jadwal padat pasca Piala Dunia Antarklub, Guardiola ingin timnya lebih adaptif, dan Haaland jadi kunci utama. Apa artinya perubahan ini? Apakah Haaland masih bisa jadi mesin gol utama? Kita kupas tuntas, biar jelas strategi City musim ini. BERITA VOLI
Siapa Itu Pep Guardiola dan Haaland: Pep Guardiola Akan Berikan Haaland Peran Baru
Pep Guardiola adalah pelatih jenius asal Spanyol yang udah ubah wajah sepak bola modern. Lahir 1966, dia mulai terkenal sebagai gelandang Barcelona sebelum jadi pelatih. Di Barca, Pep ciptakan tiki-taka legendaris, menang treble 2009. Lalu ke Bayern Munich 2013-2016, dia bangun fondasi dominasi Bundesliga. Sejak 2016 gabung Manchester City, Pep bawa empat gelar Premier League berturut-turut (2018-2022), plus treble 2023. Gaya mainnya obsesi penguasaan bola, pressing tinggi, dan fleksibilitas taktik—dia sering ubah posisi pemain untuk adaptasi lawan. Di usia 54, Pep masih kontrak sampai 2025, dan musim ini tantangannya besar: pertahankan dominasi di tengah cedera skuad pasca Club World Cup.
Erling Haaland, lahir 2000 di Norwegia, adalah penyerang paling ditakuti di Eropa. Anak mantan pro Alfie Haaland, dia mulai karir di Molde sebelum ke Salzburg 2019, Dortmund 2020, dan City 2022 seharga £51 juta. Di City, Haaland pecah rekor: 36 gol di Premier League debutnya, bantu treble 2023. Musim lalu, dia cetak 27 gol meski cedera, dan musim ini udah tujuh gol di semua kompetisi—tiga di depan top skorer liga. Tinggi 194 cm, kecepatan 36 km/jam, Haaland gabungkan kekuatan fisik ala striker klasik dengan insting gol modern. Tapi, Pep lihat potensi lebih: bukan cuma finisher, tapi pemimpin lapangan.
Peran Baru Apa yang Akan Diberikan Pep Guardiola Untuk Haaland
Peran baru Haaland ini mulai terlihat di laga Arsenal 21 September 2025. Di babak kedua, saat City unggul 1-0 tapi Arsenal dominasi penguasaan bola (65%), Pep tarik Haaland dari posisi false nine ke belakang—jadi semacam bek tengah sementara. Dia tugasnya shepherding Viktor Gyokeres, repotkan serangan lawan, dan bantu bangun pertahanan. Ini bukan improvisasi semata; Pep bilang pasca-laga, “Saya ingin lihat semangat tim kembali, bukan cuma hasil.” City main dengan possession cuma 35%, tapi bertahan solid—Haaland, biasanya 90 menit di depan, turun 76 menit untuk istirahat punggung ringan.
Ini bagian dari evolusi taktik Pep musim ini. Pasca Club World Cup Juni 2025, banyak pemain cedera soft tissue, bikin skuad kurang pre-season proper. Pep ciptakan sistem hybrid: penguasaan bola ala City, tapi fleksibel lawan tim pressing tinggi seperti Arsenal. Haaland, yang musim panas lalu dimasukkan ke grup kepemimpinan City (bersama Bernardo Silva, Rodri, Ruben Dias), kini lebih dari striker. Dia pimpin komunikasi, dorong pressing, dan bahkan putus obrolan Pep pasca-derby United 3-0 untuk lap of honour. Peran ini mirip Zlatan Ibrahimovic di masa Pep—pemimpin vokal yang bantu tim di luar gol. Musim ini, Pep rencanakan Haaland rotasi: 60 menit depan, 30 menit bantu pertahanan atau midfield, adaptasi jadwal padat.
Apakah Haaland Tetap Bisa Menjadi Mesin Gol di Peran Barunya
Tentu saja, Haaland tetap mesin gol utama City—tapi dengan twist. Di laga Arsenal, dia cetak gol ketujuh musimnya sebelum turun, bukti instingnya tak pudar. Pep bilang, “Erling sedikit di atas yang lain; saya tak tukar dia dengan siapa pun.” Peran baru ini justru bantu Haaland hemat energi: kurang lari panjang di depan, lebih fokus duel udara dan transisi cepat. Musim lalu, dia cetak 27 gol meski cedera; musim ini, dengan rotasi, Pep target 40 gol lagi. Contoh: di derby United, Haaland pimpin pressing tinggi, bikin dua gol dari counter.
Tapi, ada risiko. Haaland bukan bek alami—fisiknya kuat, tapi positioning pertahanan butuh adaptasi. Di Arsenal, dia menang 70% duel, tapi kehilangan bola sekali di build-up. Pep bandingkan dengan Alexander Isak Liverpool yang lebih rounded, tapi yakin Haaland bisa berkembang. Data musim ini: Haaland rata-rata 1,2 gol per laga, plus 1,5 tackle—naik dari musim lalu. Cedera punggung ringan kemarin bikin dia absen Carabao Cup vs Huddersfield, tapi Pep konfirmasi fit lawan Burnley 27 September. Kalau sukses, peran ini bikin Haaland lengkap: gol plus leadership, ala Harry Kane tapi lebih eksplosif. City tak perlu ganti dia; justru evolusi ini perkuat skuad keseluruhan.
Kesimpulan: Pep Guardiola Akan Berikan Haaland Peran Baru
Peran baru Haaland di tangan Pep adalah langkah cerdas: dari finisher murni jadi pemimpin serba bisa, adaptasi tantangan musim 2025/26. City, yang sempat goyah pasca Club World Cup, kini tunjukkan semangat baru—Haaland cetak gol sambil bantu bertahan, seperti di Arsenal. Ini bukti Pep selalu selangkah di depan, ubah kelemahan jadi kekuatan. Haaland tetap ancaman gol utama, tapi kini lebih matang, siap bawa City ke puncak lagi. Musim ini panjang, tapi dengan duo ini, Etihad bakal ramai pesta. Manchester biru, terus dominasi dengan cara Pep: inovatif dan tak terduga.