William Saliba Tetap Akan JAdi Pemain Setia Arsenal. Arsenal kembali membuat gebrakan di bursa transfer musim dingin 2026 dengan kabar bahwa William Saliba, bek tengah andalan mereka, memilih tetap setia di Emirates Stadium meski digoda raksasa Eropa, Real Madrid. Pemain berusia 24 tahun ini jadi pilar kokoh pertahanan The Gunners di musim 2025/26, membantu tim duduk di posisi ketiga Premier League dengan hanya kebobolan enam gol dari tujuh laga. Saliba, yang baru saja menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2030, menegaskan komitmennya pada proyek Mikel Arteta, meski tawaran menggiurkan dari Madrid dan PSG sempat bikin heboh. Keputusan ini bukan cuma soal loyalitas, tapi juga sinyal Arsenal kini punya daya tarik untuk pertahankan bintang kelas dunia. Fans pun bersorak, melihat Saliba sebagai kunci untuk akhiri paceklik gelar liga sejak 2004. BERITA BASKET
Siapa Pemain William Saliba: William Saliba Tetap Akan JAdi Pemain Setia Arsenal
William Saliba, lahir 24 Maret 2001 di Bondy, Prancis, adalah bek tengah yang kini dianggap salah satu terbaik di dunia. Bergabung dengan Arsenal dari Saint-Étienne pada 2019 seharga £27 juta, ia sempat dipinjamkan ke Nice dan Marseille untuk gali pengalaman sebelum debut kompetitif di Premier League pada 2022. Sejak itu, Saliba tak tergantikan: musim 2024/25, ia main 38 laga penuh di liga, cetak tiga gol, dan bantu Arsenal punya rekor pertahanan terbaik (28 kebobolan). Musim ini, ia sudah tampil di tujuh laga dengan rata-rata 2.5 tekel, 1.8 intersep, dan 92% akurasi passing per laga.
Berdarah Prancis-Kamerun, Saliba debut untuk Timnas Prancis pada 2022 dan kini punya 23 caps, termasuk bermain di final Euro 2024 meski kalah adu penalti dari Inggris. Tinggi 192 cm, ia dominan di duel udara (67% menang) dan punya visi membaca permainan yang bikin Rio Ferdinand panggil dia “Rolls-Royce bek tengah”. Kontraknya, yang awalnya habis 2027, kini diperpanjang hingga 2030 dengan gaji £200.000 per minggu, menempatkannya di jajaran elite Arsenal bersama Bukayo Saka. Di luar lapangan, Saliba dikenal low-profile, fokus pada keluarga dan latihan, jarang terjebak drama media sosial.
Apa yang Membuatnya Tetap Ingin Setia di Arsenal
Keputusan Saliba bertahan di Arsenal didorong beberapa faktor kunci. Pertama, visi Mikel Arteta yang bikin Arsenal jadi penantang serius gelar. Musim lalu, The Gunners finis runner-up di belakang Liverpool, dan kini di posisi tiga dengan 14 poin dari tujuh laga, cuma terpaut dua poin dari puncak. Saliba bilang di wawancara klub, “Saya merasa di rumah, proyek ini spesial, dan kami dekat dengan sesuatu yang besar.” Kedua, chemistry dengan rekan setim seperti Gabriel Magalhães, yang dengannya ia punya 74% clean sheet ratio musim lalu—tertinggi di liga. Duo ini bikin Arsenal kebobolan rata-rata 0.8 gol per laga, angka yang bikin Arteta yakin Saliba tak tergantikan.
Ketiga, kepercayaan Arteta pada Saliba sebagai kapten masa depan. Ia sudah pimpin tim tiga kali musim ini saat Martin Ødegaard absen, termasuk kemenangan 2-0 atas Tottenham. Dukungan fans juga besar: nyanyian “Saliba, oh Saliba” bergema di Emirates setiap laga kandang. Faktor finansial tak kalah penting—perpanjangan kontrak barunya beri kenaikan gaji 20% dan klausul loyalitas, plus janji Arsenal untuk rekrut pemain seperti Kenan Yildiz di 2026. Terakhir, pengalaman buruk dipinjamkan awal karir bikin Saliba hargai stabilitas di Arsenal, di mana ia main 95% menit tersedia sejak debut. Meski Real Madrid tawarkan £250.000 per minggu, Saliba tolak demi trofi bersama klub yang percaya padanya sejak usia 18.
Bagaimana Nasib Real Madrid yang Sudah Ingin Merekrutnya
Real Madrid, yang incar Saliba sejak musim panas 2025, kini gigit jari. Los Blancos, juara La Liga dan Liga Champions 2024/25, lihat Saliba sebagai pengganti ideal David Alaba yang mulai uzur dan Éder Militão yang rentan cedera. Mereka tawarkan €80 juta plus bonus, tapi Arsenal tolak mentah-mentah, valuasi Saliba kini di €100 juta. Madrid, yang juga kehilangan Dani Carvajal karena ACL, terpaksa cari opsi lain—Leny Yoro dari Lille dan Jonathan Tah dari Leverkusen masuk radar, tapi tak selevel Saliba dalam hal pengalaman dan adaptasi cepat. Carlo Ancelotti, yang kagum pada duel Saliba lawan Kylian Mbappé di UCL, bilang “ia bek modern yang kami butuh”, tapi kontrak baru Saliba hingga 2030 bikin transfer hampir mustahil. Madrid kini fokus ke bursa musim panas untuk bangun ulang pertahanan, tapi kehilangan “Rolls-Royce” ini jadi pukulan telak bagi ambisi mereka pertahankan supremasi Eropa.
Kesimpulan: William Saliba Tetap Akan JAdi Pemain Setia Arsenal
Keputusan William Saliba tetap setia di Arsenal adalah kemenangan besar bagi Mikel Arteta dan fans The Gunners. Bek berusia 24 tahun ini, dengan kemampuan kelas dunia dan mental baja, bukan cuma pilar pertahanan, tapi juga simbol ambisi klub untuk rebut gelar. Menolak godaan Real Madrid, Saliba tunjukkan loyalitas langka di era sepakbola modern, didorong visi Arteta, chemistry tim, dan dukungan fans. Bagi Madrid, ini kegagalan besar, tapi Arsenal kini punya fondasi kuat untuk dominasi jangka panjang. Dengan Saliba di jantung pertahanan, mimpi juara Premier League 2026 semakin dekat—dan fans boleh berharap melihatnya angkat trofi di Emirates.