Sejarah Dari Pelatih Patrick di Timnas. Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda, telah menorehkan namanya sebagai salah satu penyerang terbaik di eranya sebelum beralih ke dunia kepelatihan. Dikenal karena insting mencetak golnya bersama Ajax, Barcelona, dan tim nasional Belanda, Kluivert kini membawa pengalaman dan visinya ke bangku pelatih. Pada Januari 2025, ia resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia, menjadi pelatih ke-41 dalam sejarah tim Garuda. Penunjukannya menuai perhatian besar, mengingat reputasinya sebagai pemain kelas dunia dan pengalaman kepelatihannya di berbagai level. Artikel ini akan mengulas sejarah kepelatihan Patrick Kluivert di tim nasional, dengan fokus pada perjalanan kariernya, kontribusinya, dan tantangan yang dihadapi, khususnya bersama Timnas Indonesia.
Awal Karier Kepelatihan: Sejarah Dari Pelatih Patrick di Timnas
Setelah pensiun sebagai pemain pada 2008, Kluivert memulai karier kepelatihan dengan menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar pada 2008. Peran ini menjadi langkah awalnya untuk memahami dinamika kepelatihan profesional. Pada 2010, ia pindah ke Brisbane Roar di Australia sebagai asisten pelatih, di bawah Ange Postecoglou, sebelum kembali ke Belanda untuk melatih penyerang di NEC Nijmegen. Pada 2011–2013, Kluivert menangani Jong Twente, tim cadangan FC Twente, dan berhasil memenangkan gelar liga cadangan nasional Belanda, menunjukkan kemampuannya mengembangkan talenta muda.
Peran di Timnas Belanda
Kluivert mendapatkan pengalaman signifikan di level internasional saat menjadi asisten pelatih Timnas Belanda di bawah Louis van Gaal pada 2012–2014. Puncaknya adalah Piala Dunia FIFA 2014 di Brasil, di mana Belanda finis di peringkat ketiga setelah mengalahkan Brasil. Peran Kluivert sebagai asisten fokus pada pengembangan strategi menyerang, memanfaatkan pengalamannya sebagai mantan penyerang. Keberhasilan ini memperkuat reputasinya sebagai pelatih yang mampu berkontribusi pada tim nasional di panggung dunia, meskipun hanya sebagai asisten.
Kepelatihan di Timnas Curaçao
Pada Maret 2015, Kluivert mengambil peran sebagai pelatih kepala Timnas Curaçao untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 dan Piala Karibia 2017. Di bawah asuhannya, Curaçao menunjukkan kemajuan signifikan, lolos ke babak ketiga kualifikasi Piala Dunia dan mencatatkan kemenangan besar, seperti 7-0 atas Kepulauan Virgin AS. Kluivert juga membawa Curaçao tampil di Piala Emas CONCACAF 2017, kompetisi tingkat tinggi pertama mereka dalam 40 tahun. Meski tidak lolos ke Piala Dunia, pencapaian ini menandai perkembangan tim kecil seperti Curaçao. Kluivert mengundurkan diri pada September 2015, tetapi kembali sebagai pelatih interim pada 2021, menunjukkan komitmennya terhadap negara leluhurnya.
Penunjukan sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Pada 8 Januari 2025, PSSI mengumumkan Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong, yang dipecat setelah dianggap gagal memenuhi ekspektasi di kualifikasi Piala Dunia dan Kejuaraan ASEAN. Kluivert dikontrak untuk dua tahun (2025–2027) dengan opsi perpanjangan, didampingi asisten pelatih Belanda, Alex Pastoor dan Denny Landzaat, serta dua pelatih lokal. Penunjukannya disambut antusias oleh sebagian pihak, terutama karena pengalamannya di level internasional dan filosofi sepak bola menyerangnya. Namun, ada pula skeptisisme karena rekam jejak kepelatihannya yang dianggap belum setara dengan karier bermainnya.
Debut dan Tantangan di Timnas Indonesia: Sejarah Dari Pelatih Patrick di Timnas
Kluivert memulai debutnya pada 20 Maret 2025, dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia di Sydney, yang berakhir dengan kekalahan 5-1, dengan gol tunggal Indonesia dicetak oleh Ole Romeny. Lima hari kemudian, timnya bangkit dengan kemenangan 1-0 atas Bahrain di Jakarta, kembali berkat gol Romeny. Dua pertandingan ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi Kluivert: membangun tim yang kompetitif dalam waktu singkat, terutama dengan skuad yang banyak diisi pemain naturalisasi Belanda.
Tugas utama Kluivert adalah memaksimalkan empat laga tersisa di Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026, termasuk melawan China dan Jepang pada Juni 2025, dengan target minimal tujuh poin dari 12 poin. Selain itu, ia diharapkan mempersiapkan Timnas Indonesia U-23 untuk kualifikasi Olimpiade, sebuah target ambisius yang nyaris dicapai di bawah Shin Tae-yong. Kluivert juga fokus pada talent scouting, mengunjungi daerah-daerah di Indonesia untuk menemukan bakat muda, serta mengembangkan gaya bermain atraktif berbasis penguasaan bola.
Kontroversi dan Ekspektasi
Penunjukan Kluivert tidak lepas dari kontroversi. Sebagian penggemar meragukan pengalamannya sebagai pelatih kepala, terutama setelah kegagalannya membawa Curaçao lolos ke Piala Dunia. Selain itu, laporan tentang keterlibatannya dalam utang judi pada 2011–2012 sempat menjadi sorotan, meskipun Kluivert membantah tuduhan tersebut. Publik Indonesia, yang terbiasa dengan pendekatan disiplin Shin Tae-yong, kini menantikan apakah Kluivert dapat membawa gaya sepak bola Belanda yang menyerang dan membangun fondasi jangka panjang.
Kesimpulan: Sejarah Dari Pelatih Patrick di Timnas
Sejarah kepelatihan Patrick Kluivert di tim nasional menunjukkan perjalanan yang penuh potensi namun juga tantangan. Dari asisten pelatih Belanda di Piala Dunia 2014 hingga membawa Curaçao ke panggung internasional, Kluivert telah menunjukkan kemampuan taktikal dan semangat mengembangkan talenta. Kini, sebagai pelatih Timnas Indonesia, ia menghadapi ekspektasi besar untuk membawa Garuda lolos ke Piala Dunia 2026 dan membangun generasi baru. Dengan pengalaman internasional dan filosofi menyerangnya, Kluivert memiliki peluang untuk mencatatkan sejarah baru, tetapi keberhasilannya akan bergantung pada kemampuannya menyatukan tim dan memenuhi harapan penggemar.